POLITIK KEKUASAAN DALAM GEREJA: PERSPEKTIF TEOLOGIS ATAS DAMPAKNYA TERHADAP KEPEMIMPINAN JEMAAT
DOI:
https://doi.org/10.71304/d7mfh172Keywords:
Politik Kekkuasaan Gereja, Kepemimpinan Jemaat, Teologi Kristen, Kepemimpinan Gerejawi, Konflik KepemimpinanAbstract
Politik kekuasaan dalam gereja merupakan fenomena yang dapat memengaruhi kepemimpinan jemaat secara signifikan. Persaingan tidak sehat, kampanye negatif, serta manipulasi dalam pemilihan pemimpin gereja sering kali menimbulkan perpecahan jemaat, menurunnya efektivitas pelayanan, dan hilangnya kepercayaan terhadap otoritas gerejawi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fenomena politik kekuasaan dalam gereja dari perspektif teologi Kristen serta menelaah dampaknya terhadap kepemimpinan jemaat. Dengan menggunakan metode analisis teologis dan kajian pustaka, penelitian ini menyoroti bagaimana prinsip kepemimpinan Kristiani, seperti kepemimpinan sebagai pelayanan (Matius 20:25-28) dan penghindaran ambisi egois (Filipi 2:3-4), dapat menjadi solusi dalam mengatasi dinamika politik kekuasaan dalam gereja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan prinsip kepemimpinan yang sehat, transparansi dalam pemilihan pemimpin, serta peran aktif gembala sidang dalam menjaga integritas kepemimpinan merupakan langkah-langkah penting dalam membangun gereja yang harmonis dan berorientasi pada pelayanan. Oleh karena itu, gereja perlu menegakkan nilai-nilai kepemimpinan yang berlandaskan kasih dan kebenaran untuk menciptakan komunitas yang stabil dan bertumbuh secara spiritual.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 roy kumowal (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.