Analisis Kritis Keilahian Yesus Dalam Injil Yohanes 1:1-3, 14 Dan Respon Terhadap Pandangan Arianisme
DOI:
https://doi.org/10.71304/nt2px015Keywords:
Keilahian Yesus Kristus, Yohanes 1:1–3, 14, Ajaran Arianisme, Saksi-Saksi Yehuwa, Erastus SabdonoAbstract
Keilahian Yesus Kristus merupakan fondasi doktrin Kristen yang terus menghadapi serangan, mulai dari Arianisme klasik hingga varian modern seperti Saksi-Saksi Yehuwa dan ajaran Erastus Sabdono. Persoalan ini menimbulkan tantangan teologis serius bagi kemurnian pengakuan iman gereja. Penelitian ini bertujuan menganalisis secara kritis makna teologis Yohanes 1:1–3, 14, mengidentifikasi ciri utama Arianisme dan variannya, serta merumuskan respons teologis argumentatif untuk memperkokoh Kristologi Alkitabiah. Pendekatan teologi sistematika digunakan dengan metode studi kepustakaan, menggabungkan data biblika, konsensus historis gereja, dan literatur akademik nasional–internasional. Analisis dilakukan secara induktif-kualitatif untuk menilai validitas klaim anti-Trinitarian. Yohanes 1:1–3, 14 secara eksplisit menegaskan Yesus sebagai Firman kekal, sehakikat dengan Allah Bapa, Sang Pencipta yang bukan bagian dari ciptaan, dan sungguh menjadi manusia dalam inkarnasi. Pandangan Arianisme klasik maupun modern terbukti lemah secara biblika dan historis karena bertumpu pada hermeneutika selektif dan mengabaikan kesaksian Alkitab yang utuh. Penegasan keilahian Yesus adalah syarat mutlak bagi keutuhan doktrin keselamatan dan identitas iman Kristen. Gereja masa kini perlu mengajarkan Kristologi yang setia pada Kitab Suci dan konsensus gereja mula-mula, disertai respons apologetik–pastoral yang kontekstual.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ronald Roy Rori (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.